BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seorang atlet baik atlet sepak bola ataupun
atlet renang membutuhkan penampilan yang prima dalam setiap pertandingan yang
dilakukannya. Untuk mendapatkan fisik dan tampilan yang prima seorang atlet
harus mendapatkan asupan nutrisi
yang pas sesuai dengan beban yang mereka dapatkan. Kandungan nutrisi dalam makanan antara seorang atlet tidak
sama dengan orang biasa, karena beban yang mereka terima tidak sama. Kebutuhan
nutrisi seorang atlet harus selalu diperhatikan karena prestasi seorang atlet
akan sangat ditentukan oleh nutrisi yang mereka terima.
Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan
prima seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan
pula pada kerja biologik tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang
atlet melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training),
bertanding dan saat pemulihan, baik setelah latihanmaupun setelah bertanding.
Nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti sel tubuh yang rusak.
Banyak pelatih atau atlet yang menganggap bahwa asupan nutrisi pada atlet sama
saja dengan yang bukan atlet. Kenyataannya tidak demikian, asupan nutrisi pada
atlet disiapkan berdasarkan pengetahuan tentang dominasi energi yang akan
digunakan, peran sumber nutrisi tertentu pada proses penyediaan energi.
Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang
sangat menbutuhkan energi tinggi dan dapat disetarakan dengan kebutuhan
energi/kalori atlet sangat berat. Biasanya olahraga dilakukan waktu yang
relative lama, intensitas yang sangat tinggi, gerakan yang dilakukan adalah
gerakan yang eksplosiv dan berlangsung secara terus-menerus. Suatu cabang
olahraga memerlukan keterampilan yang berhubungan dengan kebugaran tubuh, yaitu
kekuatan dan daya ledak otot, kecepatan dan kelincahan. Daya ledak otot adalah
kemampuan otot untuk melakukan kontraksi otot dengan sangat cepat, yang sangat
dipengaruhi oleh kekeuatan otot. Kecepatan dalam berolahraga memerlukan
kesegaran jasmani atau kebugaran. Sedangkan kelincahan seorang atlet untuk
bergerak cepat dan merubah arah dan posisi secara tepat membutuhkan
keseimbangan tubuh dan keterampilan yang tinggi. Kekuatan otot yang tinggi
sangat diperlukan oleh atlet untuk berlari cepat, menendang, melempar,
mempertahankan keseimbangan tubuh dan mencegah terjatuh.
Selain itu, olahraga juga memerlukan daya tahan
jantung-paru yang menggambarkan kapasitas untuk melakukan aktivitas secara
terus-menerus dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Daya tahan jantung seorang atlet harus dapat ditingkatkan dengan latihan daya
tahan jantung-paru atau latihan aerobic dengan interval training. Prinsip
latihan interval training mengandung komponen lama latihan, intensitas latihan,
masa istirahat dan pengulangan. Contohnya pada olahraga bolabasket, berdasarkan
karakteristik permainan bolabasket maka untuk dapat memcapai prestasi yang yang
optimal, pemain sepakbola harus memenuhi persyaratan tertentu. Bentuk tubuh
pemain bolabasket harus ideal yaitu, sehat, kuat, tinggi, dan tangkas. Seorang
pemain bolabasket harus mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal dengan
tinggi Badan (TB) diatas rata-rata. Komposisi tubuh harus proporsional antara
massa otot dan lemak.
1.2 Rumusan Masalah
- Mendeskripsikan kebutuhan energi pada olahragawan/atlet
- Mendeskripsikan kebutubuhan karbohidrat,protein,lemak dan air pada seorang olahragawan/atlet
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui :
- kebutuhan energi pada olahragawan/atlet
- kebutubuhan karbohidrat,protein,lemak dan air pada seorang olahragawan/atlet
BAB II
PEMBAHASAN
KEBUTUHAN
KARBOHIDRAT DALAM OLAHRAGA
A. Karbohidrat Dalam Olahraga
Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, terutama seorang atlet.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan
panjang atau pendeknya rantai atom C, karbohidrat dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks.
1. Karbohidrat
Sederhana
a. Monosakarida
: glukosa, fruktosa, dan galaktosa
b. Disakarida
: sukrosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa
c. Gula
alkohol : manitol, sorbitol, dan inositol
d. Oligosakarida
: fruktan, rafinosa
2. Karbohidrat
Kompleks
a. Polisakarida
: pati dan glikogen
b. Serat
: selulosa, hemiselusosa, dan lignin
Fungsi Kabohidrat
1. Sumber
energi
2. Menjaga
kadar gula darah
3. Membantu
mengeluarkan feses
4. Menghemat
protein
5. Menjaga
laju oksidasi tetap tinggi
6. Menghemat
pemakaian glikogen otot
7. Menstimulasi
resistensi glikogen
8. Mencegah
peningkatan hormon stres
Penggunaan Karbohidrat selama
Olahraga
Energi
yang diproduksi untuk aktifitas fisik selama olahraga tergantung dari simpanan
glikogen dalam otot dan glukosa darah.
Simpanan glikogen otot
Besar
kecilya cadangan glikogen yang ada di otot dipengaruhi oleh berbagai segi
konsumsi karbohidrat, yaitu :
1. Jenis
karbohidrat
Jenis karbohidrat yang dimaksud adalah
jenis karbohidrat yang mempunyai nilai indeks glikemik (GI) tinggi, bukan
klasifikasi berdasarkan karbohidrat sederhana atau kompleks. Hal ini
dikarenakan karbohidrat kompleks atau sederhana ada yang mempunyai nilai GI
tinggi atau rendah. Semakin tinggi nilai GI karbohidrat, maka akan semakin
cepat pula menaikkan kadar glukosa dalam darah. Kenaikan kadar glukosan dalam
darah yang semakin cepat akan berpengaruh positif pada simpanan glikogen otot.
2. Jumlah
karbohidrat
Pada awal proses pemulihan setelah
olahraga, proses pembentukkan glikogen berada pada masa puncaknya. Tentu saja
hal ini dipengaruhi oleh jumlah konsumsi karbohidrat. Jumlah karbohidrat yang
dibutuhkan untuk itu adalah 0,7-1 gram/kg BB tiap 2 jam atau total asupan
menjadi 8-10 gram/kg BB dalam sehari. Untuk memperbesar daya terima konsumsi
karbohidrat yang besar untuk atlet, maka sebaiknya dipilih makanan
berkarbohidrat yang volumenya kecil dan tidak diberikan sekaligus, namun secara
bertahap setiap 2 jam.
3. Pengosongan
glikogen
Pembentukan glikogen akan maksimal
ketika cadangan glikogen kososng setelah olahraga. Jadi semakin sedikit
cadangan glikogen setelah olahraga, maka sintesis glikogen akan semakin cepat.
4. Waktu
makan
Selain jenis dan jumlah karbohidrat, yang tak kalah
penting adalah waktu di mana sintesis glikogen pada puncaknya sehingga dapat diperoleh
pengaruhyang maksimal. Waktu yang terbaik adalah 6-8 jam setelah olahraga,
sedangkan efeknya semakin lama akan mengecil terlebig lagi jika dikonsumsi
24-48 jam setelahnya.
Simpanan glikogen hati
Selain
disimpan di otot, glikogen juga disimpan di dalam hati. Ada beberapa hal yang mempengaruhi
simpanan glikogen dalam hati.
1. Jenis
karbohidrat
Karbohidrat sederhana yang paling cepat
meningkatkan cadangan glikogen hati adalah fruktosa dibandingkan glukosa.
Fruktosa banyak terkandung di dalam buah-buahan sehingga minuman seperti jus
buah cocok di sajikan untuk atlet.
2. Waktu
makan
Puasa sebelum latihan dapat menurunkan cadangan
glikogen hati. Atlet diusahakan mengonsumsi karbohidrat mendekati latihan atau
pertandingan minimal 2-6 jam sebelumnya.
Diet carbohydrate
loading
Strategi carbohydrate loading
melibatkan perubahan pelatihan dan gii yang dapat memaksimalkan glikogen otot
(karbohidrat) menyimpan sebelum olahraga endurance. Teknik ini awalnya
dikembangkan pada akhir 1960-an dan biasanya membutuhkan waktu 3-4 hari fase
deplesi yang diteruskan 3-4 hari pelatihan keras dengan diet rendah
karbohidrat. Fase deplesi dianggap perlu untuk merangsang enzim glikogen
sintase. Hal ini kemudian segera diikuti oleh 3-4 hari fase loading yang membutuhkan istirahat dikombinasikan
dengan diet tinggi karbohidrat. Kombinasi dari dua fase ditunjuksn untuk
meningkatkan simpanan glikogen otot. Tingkat glikogen otot dalam keadaan normal
biasanya berada di kisaran 100-120 mmol/kg BB (Berat Basah). Dengan diet
carbohydrate loading, tingkat glikogen otot dimungkinkan untuk meningkat
menjadi sekitar 150-200 mmol/kg. Diet ini telah terbukti dapat menigkatkan daya
tahan dengan memungkinkan atlet untuk berolahraga dengan kecepatan optimal
untuk waktu yang lama.
Nilai Indeks Glikemik pada Atlet
Kategori
indeks glikemik untuk karbohidrat
Pengelompokan
karbohidrat tidak hanya pada karbohidrat kompleks dan sederhana, namun ada
pengelompokan berdasarkan indeks glisemiknya. Indeks glisemik (GI) adalah
ukuran seberapa cepat suatu jenis karbohidrat dapat terkonversi menjadi glukosa
dan terserap ke dalam aliran darah. Semakin tinggi nilai GI suatu makanan maka
semakin cepat makanan tersebut terkonversi menjadi glukosa, dan begitu juga
sebaliknya. Indeks glikemik pada karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga
golongan, yaitu :
1. Karbohidrat
GI rendah (<55)
2. Karbohidrat
GI sedang (55-70)
3. Karbohidrat
GI tinggi (>70)
Indeks glikemik dalam olahraga
Perbedaan
nilai GI yang dimiliki karbohidrat depat digunakan sebagai bagian dari strategi
untuk menentukan pilihan konsumsi karbohidrat sehingga tidak hanya kesehatan
tubuh yang tetap terjaga, tetapi kebutuhan energi dan nutrisi pun dapat
terpenuhi secara optimal. Berikut pedoman pengaturan makanan berdasarkan nilai
GI yang dapat digunakan oleh para atlet untuk meningkatkan stamina dan
performanya :
1. Makanan
dengan Gi rendah baik dikonsumsi pada saat makan utama (sarapan, makan siang
serta makan malam) untuk menignkatkan simpanan energi tubuh (glikogen hati,
glikogen otot, dan glukosa darah).
2. Makanan
dengan GI sedang baik dikonsumsi pada saat makan utama dan cemilan di antara
makan utama untuk meningkatkan simpanan energi tubuh.
3. Makanan
dengan GI tinggi baik dikonsumsi pada saat :
a. Sebelum
berolahraga. Tujuannya adalah sebagai tambahan sumber energi dari luar tubuh
saat berolahraga sehingga mencegah hipoglikemia dan menjaga level energi dalam
tubuh.
b. Waktu
antara makan utama dan latihan/pertandingan dengan cara snacking atau sipping
strategies (untuk minuman olahraga berkarbohidrat [6-8%]). Tujuannya adalah
untuk menjaga level normal glukosan darah dan meningkatkan simpanan energi
tubuh.
c. Setelah
berolahraga. Tujuannya adalah untuk mempercepat dan mengoptimalkan pengembalian
energi tubuh serta mempersingkat waktu pemulihan.
Kebutuhan Protein dalam Olahraga
Protein
merupakan zat paling penting bagi semua makhluk hidup. Seperlima dari tubuh
manusia terbuat dari protein. Setengahnya berada di dalam otot, sedangkan
sisanya ada dalam tulang, kulit, cairan, hormon, dan enzim tubuh.
Fungsi
protein antara lain :
1. Pembangun
dan pemelihara sel-sel dan jaringan tubuh
2. Pembentuk
ikatan-ikatan esensial tubuh seperti enzim, hormon, dam hemoglobin
3. Mengatur
keseimbangan cairan tubuh. Edema atau penumpukan cairan pada jaringan merupakan
tanda dari kakurangan protein
4. Memelihara
netralitas tubuh.
5. Pengikat
retinol yang mengangkut vitamin A dan sebagai transferin yang mengikat mineral
seperti besi dang mangan.
6. Antibodi
dan enzim-enzim yang berperan dalam kekebalan juga dibentuk dari protein.
7. Ketika
asupan karbohidrat kurang untuk mencukupi energi, maka protein dapat
menghasilkan energi.
Jenis Protein
Ada
dua macam protein yang kita kenal yaitu protein nabati yang berasal dari
tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari hewan. Bagi atlet yang tidak
menganut diet vegetarian, akan mudah mencukupi kebutuhan asam amino yang
esensial. Pada vegetarian, mereka harus menyediakan makanan nabati yang lebih
bervariasi untuk mendapatkan protein yang lengkap asam aminonya.
Protein untuk Olahraga
Sebagai
salah satu zat gizi, proteintentu saja mempunyai andil dalam memenuhi zat gizi
untuk meningkatkan stamina para atlet. Para ahli gizi yang mengatur pengaturan
diet harus benar-benar memberikan pengertian tentang fungsi protein dan
hubungannya dengn zat gizi lainnya dalam menjaga stamina, bentuk tubuh, daya
tahan, dan lainnya. Ketika atlet melakukan latihan maka protein tubuh cenderung
mke arah pemecahan, sedangkan setelah latihan cenderung ke arah pembentukan.
Dengan mengonsumsi protein segera setelah latihan diharapkan dapat meningkatkan
serapan otot dan retensi asam amino, serta mengatur keseimbangan protein
menjadi lebih positif. Keadaan ini berlangsung sampai 24 jam dan itu penting
bagi para atlet untuk segera memenuhi kebutuhan protein. Akan lebih baik jika
protein dikombinasikan dengan karbohidrat karena asupan karbohidrat merangsang
peningkatan kormon insulin, yang pada gilirannya akan merangsang otot untuk
mengambil asam amino.
Jumlah Protein untuk Atlet
Penelitian
telah memungkinkan para ilmuwan utnuk mengukur metabolisme protein selama
latihan dan pemulihan serata memantau keseimbangan protein pada atlet.
Ketahanan atlet dalam latihan berat membutuhkan protein ekstra untuk mencukupi
sebagian kecil dari energi untuk pelatihan dan membantu proses
perbaikan/pemulihan. Atlet yang memperbesar ukuran dan kekuatan otot
membutuhkan protein lebih banyak di tahap awal latihan. Selanjutnya, kekuatan
otot atlet akan beradaptasi dengan tekanan latihan sehingga kebutuhan
proteinnya menjadi seidkit lebih besar daripada orang pada umumnya. Atlet yang
sedang tumbuh, seperti remaja, memiliki tambahan protein sesuai dengan
kebutuhannya untuk tumbuh. Hasil penelitian membuktikan bahwa hal yang paling
utama berpengaruh dalam pembentukan otot adalah latihan resisten/endurance
intensif seperti angkat besi. Sementara untuk memperkuat otot diperlukan
cadangan glikogen otot yang sumbernya dari karbohidrat, bukan protein.
Kebutuhan protein jauh lebih kecil proporsinya dibandingkan karbohidrat dalam
kebutuhan sehari. Dalam ukuran energi sehari, 60% berasal dari karbohidrat, sementara
15% berasal dari protein.
Tabel
Kebutuhan Protein Atlet Berdasarkan Olahraga yang Dilakukan
Kelompok
|
Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)
|
Atlet olahraga endurance intensif
|
1,6
|
Atlet olahraga endurance sedang
|
1,2
|
Atlet olahraga endurance kadang-kadang
|
0,8-1
|
Atlet sepakbola
|
1,4-1,7
|
Latihan resistansi permulaan
|
1,5-2,7
|
Latihan resistansi tingkat lanjut
|
1,0-1,2
|
Sumber
: Burke and Deakin, 2006
Praktik
perhitungannya yaitu dengan mengidentifikasi jenis olahraga yang dilakukan dan
intensitasnya. Misalnya seorang atlet sepakbola usia 24 tahun dengan berat 65
kg maka kebutuhan proteinnya dalam sehari adalah 65 x (1,4-1,7) = sekitar
91-110,5 gram protein.
Kelebihan protein pada atlet
Semua
yang berlebihan pasti akan berakibat buruk. Berikut beberapa masalah yang
ditimbulkan akibat kelebihan protein :
1. Protein
memang dapat diubah menjadi energi, namun metabolismenya memerlukan waktu yang
lebih lama sehingga bukan energi yang siap pakai.
2. Pengaruh
dinamik spesifik (SDA) atau energi yang dibutuhkan untuk metabolisme protein
lebih besar dari karbohidrat dan lemak sehingga kurang efisien.
3. Protein
yang berlebihan disimpan dalam bentuk lemak di tubuh. Jadi bukannya semakin
langsing tetapi semakin gemuk.
4. Makanan
tinggi protein relatif lebih mahal sehingga lebih membutuhkan anggaran yang
lebih besar
5. Hati
dan ginjal bekerja berat untuk membuang nitrogen pada metabolisme asam amino
(dearnisasi).
6. Produksi
urine berlebihan dapat mengganggu saat pertandingan dan mineral-mineral penting
seperti kalium dan magnesium akan terbuang melalui urine.
Kekurangan Protein pada Atlet
Meskipun
kebanyakan atlet makan lebih banyak protein dari yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan khusus mereka untuk olahraga, namun ada beberapa atlet yang dapat
mengalami kekurangan protein. Mereka adalah atlet yang membatasi berbagai
makanan karena alergi atau intoleransi makanan, atlet yang vegetarian dengan
aturan buruk, dan atlet yang mengalami gangguan pencernaan. Selain kekurangan
protein, mereka juga bisa mengalami kekurangan zat gizi lainnya. Kegagalan
untuk mengonsumsi protein yang cukuo secara teratur dapat menyebabkan otot
dipecah untuk menjamin pasokan terus-menerus asam amino esensial di dalam
tubuh.
Suplemen Protein
Protein
dibuthkan atlet harus sesuai dengan kebutuhannya dan tidak boleh berlebihan.
Ketika makanan untuk atlet sudah diatur sebaik-baiknya untuk kebutuhan
nutrisinya, maka suplemen protein sesungguhnya kurang diperlukan bagi mereka.
Konsumsi suplemen protein justru bisa membuat asupan protein berlebih yang
bukannya menghasilakn performa yang baik, justru sebaliknya menimbulkan
gangguan. Oleh karena itu di sinilah peran tenaga gizi diperlukan untuk
memberikan konseling yang benar tentang suplemen protein.
3.5
Kebutuhan Lemak dalam Olahraga
Peran lemak dalam tubuh
Lemak tersusu
atas rantai asam lemak yang dikelompokan dalam asam lemak esensial dan non
esensial.
1. Sumber energy
Energy
yang dihasilkan oleh lemak yaitu 9 kkal tiap gramnya. Hal ini 2,5 kali lebih
besar dari yang bisa dihasilakn oleh protein dan karbohidrat.
Konsumsi
yang berlebihan dari karbohidrat, lemak dan protein disimpan dalam tubuh dalam
bentuk lemak disekeliling organ, rongga perut, jaringan bawah kulit dan
intramuskuler. Simpanan ini dapat digunakan sebagai cadangan bagi tubuh.
2. Sumber asam
lemak esensial
Asam
lemak esensial adalah linoleat dan linolenat. Keduanya dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan fungsi normal smeua jaringan. Kekurang asam lemak esensial ini
dalam penelitian pad atikus menyebabkan skema, terganggunya reproduksi, rentan
terkena infeksi, dan kerusakan banyak organ
3. Pengangkut
vitamin larut lemak
ada
empat jenis vitamin larut lemak yaitu A,D,E,K.
4. Penghemat
protein
5. Menjaga suhu
tubuh
6. Pelindung organ
7. Pelumas
8. Pemberi rasa
enak dan rasa kenyang
Penggunaan Lemak Pada Olahraga
Pada olahraga
yang lama atau lebih dari satu jam dengan tingkat ringan sampai sedang, energy
awal yang digunakan berasal dari pembakaran karbohidrat. Kemudian penurunan
penggunaan karbohidrat yang diiringi pemakaian lemak sebagai sumber energy.
Asam lemak
dilepaskan dari cadangan trigliserida, asam lemak ini bebas berikatan dengan
albumin plasama kemudian masuk kedalam otot untuk digunakan sebagi energy. Asam
lemak menyuplai energy sampai 80% dari yang dibutuhkan olahraga endurance. Pada
akhir olahraga, tubuh kembali menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi.
Kebutuhan Lemak Dalam Olahraga
Lemak berperan
dalam olahraga endurance, dimana pada pertengahan pertandingan sebagian besar
energy dihasilkan dari lemak, sedangkan pada awal dan akhir pertandingan energy
diambil dari karbohidrat. Lemak tubuh dapat diganti oleh asupan lemak dan bisa
bisa dipenuhi dengan kelebihan karbohidrat dan protein.
Akibat dari
dikonsumsinya lemak yang tinggi yaitu peningkatan kadar trigliserida, kolestrol
total, dan LDL total.
Kebutuhan lemak
altet dibatasi tidak lebih dari 30% dan konsumsi kolestrol maksimal 300mg untuk
setiap harinya. Ini dapat dilakukan dengan menghindari memakan makanan dengan menggoreng dan member santan.
Bahan makanan seperti daging juga dibersihkan dari lapisan lemaknya misalnya
ayam dibuang kulitnya.
3.6 Kebutuhan Air dan Elektrolit dalam olahraga
Air dan
Fungsinya
Meskipun tidak mengandung energi, air merupakan zat
yang penting bagi tubuh. Manusia dapat bertahan tanpa makan beberapa minggu,
namun tanpa minum manusia hanya dapat bertahan beberapa hari saja. Meskipun
penting air kadang terlupakan pemenuhan kebutuhannya. Oleh karena itu para ahli
kesehatan sepakat dalam Seminar Nasional Revitalisasi Air di Universitas Gajah
Mada pada tahun 2012 untuk membahas pentingnya air bagi kesehatan dan
memasukkan kecukupan air dalam gambar pesan gizi seimbang dan angka kecukupan
gizi (AKG).
Jika kita membahas air, maka hal ini
sangat erat kaitannya dengan mineral yang terlarut didalamnya. Semua proses
kehidupan dan reaksi biokimia yang terjadi didalam tubuh tergantung pada
keseimbangan air dan elektrolit.
Bagian
terbesar dari tubuh kita adalah air, yaitu sekitar 55 – 60% dari berat badan
orang dewasa. Air bagi tubuh terbagi ke dalam beberapa bagian yaitu air di
dalam sel (intraseluler) dan air diluar sel (ekstraseluler). Air ekstraseluler
dibagi lagi menjadi intravaskuler (darah) dan interstisial/interseluler yang
terdapat di sela-sela sel. Setiap air tubuh selal mengalami kehilangan dan
pergantian, namun tiap bagiannya harus dipertahankan agar selalu dalam keadaan
seimbang/homeostatis. Keseimbangan cairan penting untuk transmisi impuls saraf
dan kontraksi otot saat melakukan olahraga.
Fungsi air dalam Tubuh :
1.
Air diperlukan
untuk mengangkut karena dapat melarutkan zat-zat seperti monosakarida, asam
amino, lemak, vitamin, mineral, hormon, dan oksigen kemudian membawanya ke
sel-sel yang membutuhkan. Selain zat yang dibutuhkan, air juga mengangkut zat
hasil metabolisme untuk dibuang seperti karbon monoksida dan urea melalui
paru-paru, kulit dan ginjal.
2.
Kontraksi otot
menghasilkan energi berupa panas. Air dapat menyalurkan panas tubuh. Panas yang
dihasilkan tubuh akan sangat berbahaya jika tidak ada upaya untuk melakukan
pendinginan/pengeluaran panas. Tugas air mengangkut kelebihan panas dari hasil
metabolisme tubuh untuk disalurkan ke luar melalui penguapan air. Ini adalah
proses orang berkeringat.
3.
Dalam reaksi
didalam sel, air berperan sebagai katalisator yang dapat memecah atau
menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana.
4.
Pelumas sendi-sendi
tubuh
5.
Air dalam mata
dan jaringan tulang belakang melindungi organ tubuh dari benturan.
Tanda Kekurangan
Cairan
Cara yang paling mudah dan akurat untuk mengetahui
status hidrasi tubuh sebelum olahraga adalah dengan melihat warna dan volume urine
saat buang air kecil. Jumlah urine yang banyak dan warna urine cerah menunjukan
level dehidrasi yang baik, sedangkan warna urine yang gelap atau keruh dengan
volume yang sedikit menunjukan hidrasi yang rendah didalam tubuh.
Gambar 1 pengukuran status hidrasi dengan grafik
warna urine
Karena tubuh mengeluarkan cairan dari urine dan dari
keringat maka indikator diatas tidak dapat memantau jumlah kehilangan cairan
saat olahraga. Cara yang tepat untuk mengukurnya adalah dengan menimbang berat
badan atlet sebelum dan setelah olahraga.
Kebutuhan Air
dalam Olahraga
Pada kondisi orang dewasa normal yang sehat namun
beraktivitas minim (tidak mengeluarkan banyak keringat), mempunyai kebutuhan
cairan sebanyak 1500-2000 mL setiap hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi
dari minuman, cairanyang ada dalam makanan, dan air dari oksidasi zat gizi.
Tentu saja kebutuhan cairan pada atlet akan jauh lebih besar.
Ilmu olahraga
telah berkembang jauh dan kita sekarang tahu bahwa pemenuhan asupan sangat
penting untuk peforma olahraga. Hipohidrasi (air tubuh total dibawah normal)
merusak kemampuan tubuh untuk mengatru panas sehingga suhu tubuh meningkat dan
begitu juga dengan denyut jantung. Atlet merasa lebih lelah dari biasanya pada
tingkat kerja tertentu. Fungsi mental berkurang yang dapat memiliki implikasi
negative untuk mengontrol gerakan, pengambilan keputusan dan konsentrasi.
Pengosongan lambung yang melambat mengakibatkan ketidaknyamanan perut. Semua
efek ini menyebabkan penurunan kinerja latihan.
Sebagian besar
jenis olahragaa terpengaruh oleh hipohidrasi, terutama ketika dilakukan dalam
kondisi panas, dan efek negative ini telah terdeteksi ketika defisit air atlet
sebesar 2% (yaitu defisit 1,2 liter untuk atlet dengan berat badan 60kg).
Ketika atlet
minum secara teratur selama latihan, ini dapat mencegah penurun konsentrasi dan
keterampilan, meningkatkan tenaga yang dapat dirasakan, mencegah peningkatan
berlebihan denyut jantung dan suhu tubuh, dan meningkatkan kinerja yang baik
selama pelatihan dan kompetisi.
Rasa Haus Sebagai Pengatur Konsumsi Air
Secara alamiah,
tubuh mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan sinyal rasa haus dan rasa
kenyang. Rasa haus diatur oleh perubahan dimulut, hipotalamus, dan perut. Bila
konsentrasi darah terlalu tinggi, maka air dari kelenjar ludah tertarik keluar
sehingga mulut menjadi kering dan timbul keinginan membasahi mulut. Ketika
‘pesan’ ini sampai pada hipotalamus, maka timbul keinginan untuk minum.
Jumlah air yang hilang pada atlet
Kebutuhan air
antara atlet yang satu dengan lainya sungguh berbeda, beberapa faktor yang
mempengaruhi kehilangan air antara lain:
a. Genetika :
beberapa orang mempunyai sifat bawaan berkeringat lebih dari orang lain
b. Ukuran tubuh:
atlet yang lebih besar cenderung berkeringat daripada atlet yang tubuhnya kecil
c. Kebugaran: orang
bugar berkeringat diawal latihan dan dalam volume yang lebih besar
d. Lingkungan:
keringat lebih banyak keluar jika berolahraga di tempat yang panas
e. Intensitas
latihan: keringat meningkat seiring meningkatnya intensitas latihan
Kebutuhan air
untuk atlet harus tersosialisasikan pada mereka dengan baik agar mereka dapat
memenuhi dan mengontrol air masuk. Kebutuhan air dapat diperkirakan dengan
mudah yaitu dengan menimbang berat badan sebelum dan sesudah sesi latihan.
Setiap kilogram dari berat yang hilang adalah setara dengan sekitar satu liter air
jumlah kehilangan air ini masih ditambah dengan berat air yang diminum selama
sesi altihan akan memberikan perkiraan total air yang keluar selama sesi.
Contoh seorang atlet yang selesai sesi latihan 1 kg lebih ringan dan telah
mengkonsumsi 1 liter air sesi memiliki kehilangan air total 2 liter. Setelah
air yang keluar diketahui makan buat rencana penggantian air yang lebih baik
disesi latihan berikutnya.
Strategi hidrasi
yang baik menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi atlet professional dunia
karena tidak hanya untuk menjaga peforma olahraganya namun juga bermanfaat
menjaga kesehatan tubuhnya. Suatu hidrasi harus baik sebelum, saat dan sesudah
pertandingan:
1. Sebelum
pertandingan
a) 500ml air putih
pada malam hari sebelum latihan/pertandingan.
b) 500ml air putih
setelah bangun pagi
c) 500-600ml, 2-3
jam sebelum latihan olahraga
d) 200-300ml, 15
menit sebelum latihan olahraga
2. Saat
pertandingan
Olahraga
endurance seperti sepak bola berjalan secara kontinu selama 45 menit tanpa jeda
istirahat para atlet harus pandai memanfaatkan waktu yang terhenti, jumlah yang
diminum tidak perlu terlalu banyak cukup 1-3 teguk untuk mengganti cairan
keluar oleh keringat.
3. Setelah
pertandingan
Kehilangan
cairan tubuh setelah olahraga berat seperti sepka bola harus segera dipulihkan
secara bertahap. Setiap atlet harus ditimbang sebelum dan sesudah pertandingan,
setiap selisih berat 1 kg setara dengan 1 liter air.
Contoh
seorang tim atlet nasional sepak bola mempunyai berat 75,5kg berat badaanya
menjadi 74,4 kg.
Selisih
berat
75,5
– 74,4 = 1,1 kg
Kebutuhan
cairan:
1,1
× 1 = 1,1 liter = 1.100 ml
Jika
satu gelas sama dengan 200ml maka atlet secara bertahap harus minum 5½ gelas
Jenis minuman untuk atlet
Penelitian
menunjukan bahwa asupan air akan meningkat saat minuman dibuat dingin/sejuk
(15˚C) dan mengandung natrium. Minuman olahraga yang mengandung karbohidrat dan
elektrolit bisa bermanfaat ganda, selain memberikan rasa manis karbohidrat
seperti glukosa,fruktosa dan sukrosa juga bermanfaat untuk menambah tenaga
mencegah hipoglikemia (turunya gula darah), mencegah lemas, dan menurunya kadar
hormone stress dalam tubuh. Sementara kandungan elektrolit seperti natrium,
kalium dan klorida bisa mencegah terjadinya kram otot
Contoh Makanan Saat Latihan (Persiapan)
Jam 05.30
|
:
|
*
|
Telur
rebus matang/ ½ matang ( 1 butir)
|
*
|
Teh
manis (1 gelas)
|
||
MAKAN PAGI
|
|||
Jam 07.30
|
:
|
*
|
Nasi (1½
piring sedang)
|
*
|
Ayam
pangang tanpa kulit (1 potong sedang)
|
||
*
|
Makaroni
schotel (1 potong sedang)
|
||
*
|
Tumis
buncis + soun + udang ( 1 mangkok)
|
||
*
|
Jus
belimbing (1 gelas)
|
||
Jam 10.00
|
:
|
*
|
Agar-agar
isi bskuit (1 potong)
|
*
|
Selad
buah (1 gelas)
|
||
MAKAN
SIANG
|
|||
Jam 12.00
|
:
|
*
|
Nasi
(2 piring sedang)
|
*
|
Ikan bakar
bumbu kuning (1 potong sedang)
|
||
*
|
Tahu
panggang isi telur puyuh dan daging giling(1 potong sedang)
|
||
*
|
Sayur asam
( 1 mangkok)
|
||
*
|
Pepaya (1
potong sedang)
|
||
*
|
Teh manis
(1 gelas)
|
||
Jam 16.00
|
:
|
*
|
Lemper
(1 potong)
|
*
|
Teh manis
(1 gelas)
|
||
MAKAN
MALAM
|
|||
Jam 19.00
|
:
|
*
|
Nasi (1½
piring sedang)
|
*
|
Ayam bakar
(1 potong)
|
||
*
|
Salad,
jagung pipil, wortel, kentang ongklok (1 porsi)
|
||
*
|
Soup
sayuran ( 1 mangkok)
|
||
*
|
Perkedel
kentang panggang (1 potong sedang)
|
||
*
|
Jeruk (1
buah)
|
||
Jam 21.00
|
:
|
*
|
Lontong
mie (1 buah)
|
*
|
Salada buah
(1 gelas)
|
||
Jam 22.00
|
:
|
*
|
Susu skim
(1 gelas)
|
Contoh Makanan Sebelum Bertanding
Bila bertanding pagi Jam 08.00
MAKAN
MALAM
|
|||
Jam 19.00
|
:
|
Makanan
lengkap yang terdiri dari :
|
|
*
|
Nasi (1½
piring sedang)
|
||
*
|
Pepes ikan
teri (1 porsi)
|
||
*
|
Soup
sayuran ( 1 mangkok)
|
||
*
|
Perkedel
kentang (1 potong)
|
||
*
|
Jeruk
manis (1 gelas)
|
||
Jam 22.00
|
:
|
*
|
Susu skim
(1 gelas)
|
*
|
Biskuit (3
buah)
|
||
Jam 06.30
|
:
|
*
|
Roti bakar
tanpa margarine isis selai (3 tangkap)
|
*
|
Jus Melon/
buah lain (1 gelas)
|
||
*
|
Teh manis
(1 gelas)
|
Bila bertanding pagi Jam 10.00
MAKAN
MALAM
|
|||
Jam 19.00
|
:
|
Makanan
lengkap yang terdiri dari :
|
|
*
|
Nasi (1½
piring sedang)
|
||
*
|
Ikan bakar
+ sambal kecap (1 potong sedang)
|
||
*
|
Perkedel
jagung (1 potong)
|
||
*
|
Cah
kangkung (1 mangkok)
|
||
*
|
Teh manis
(1 gelas)
|
||
Jam 21.00
|
:
|
*
|
Teh manis
(1 gelas)
|
Jam 22.00
|
:
|
*
|
Susu skim
(1 gelas)
|
*
|
Biskuit (3
buah)
|
||
Jam 07.00
|
:
|
Berupa
makanan lengkap/ snack berat yang terdiridari :
|
|
*
|
Nasi (1½
piring sedang)
|
||
*
|
Rolade
telur (1 potong sedang)
|
||
*
|
Stup
wortel/ selada (1 porsi)
|
||
*
|
Teh
manis (1 gelas)
|
|
Contoh
makanan pada Saat Bertanding
2 – 3
jam sebelum bertanding diberikan makanan berupa snack :
|
||
Krakers (3
buah) atau
|
||
Roti (2
iris) + selai
|
||
Bakpia
kacang hijau (4 buah)
|
||
1 – 2
jam sebelum bertanding diberikan makanan cair/minuman :
|
||
Jus melon/
buah lain (1 gelas)
|
||
< 1
jam sebelum bertanding diberikan minuman :
|
||
Jus
mangga/ buah lain (1 gelas)
|
||
Selama
bertanding diberikan minuman :
|
||
Air putih
atau jus buah
|
||
Larutan
isotonik (larutan yang mengandung unsur gula dan garam dalam bentuk minuman
atau dapat diberikan oralit)
|
Contoh makanan Setelah Bertanding
½
jam setelah bertanding diberikan :
|
||
Jus
belimbing/ buah lain (1 gelas)
|
||
Air putih
|
||
1
jam setelah bertanding diberikan :
|
||
Jus Tomat
(1 gelas)
|
||
Snack
ringan/ biscuit
|
||
Air putih
|
||
2 jam
setelah bertanding diberikan makanan lengkap porsi kecil tapi
serimg (1/2 porsi) :
|
||
Nasi (1
piring sedang)
|
||
Soto ayam
(1 mangkok)
|
||
Jus jeruk/
buah lain (1 gelas)
|
||
Air putih
|
||
4
jam setelah bertanding (1 porsi) :
|
||
Nasi (1½
piring sedang)
|
||
Telur asin
(1 butir)
|
||
Rawon (1
mangkok)
|
||
Setup
wortel & jagung muda (1 mangkok)
|
||
Lalap
|
||
Kerupuk
udang (1 potong)
|
||
Air putih
|
KEBUTUHAN
ZAT BESI DALAM OLAHRAGA
A. Peran zat besi dalam tubuh
Zat
besi merupakan mineral mikro paling banyak dalam tubuh. Sebanyak 3-5 gram zat
besi terdapat dalam tubuh manusia dewasa. Besi diperlukan untuk sejumlah fungsi
penting dalam tubuh antara lain:
1. Pengangkutan
oksigen dalam darah dan otot
2. Besi
terlibat dalam system transpor elektron. Sistem ini mengontrol pelepasan energi
dari sel
3. Produksi
sel darah merah
4. Meningkatkan
system kekebalan tubuh
B. Metabolisme besi
Zat
besi dalam saluran cerna ada dua macam yaitu besi heme yang bersumber dari
hewani yang diabsobsi ke dalam mukosa sebagai porfirin utuh dan besi non-heme
yang berasal dari nabati yang sudah terionisasidalam lambung direduksi menjadi
bentuk fero agar dapat diabsorbsi.
Besi
diabsorbsi didalam duodenum atau usus halus dan diangkut oleh alat angkut
protein yaitu transferin dan feritin. Transferin darah membawa sebagian besi ke
sumsum tulang untuk membuat hemoglobin dan sebagian lagi ke jaringan yang
membutuhkan.
Kehilangan
besi bisa terjadi melalui keringat dari kulit dan urin, sedangkan keluarnya
darah pada saat menstruasi pada wanita atau luka juga dapat menghilangkan zat
besi dari tubuh.
C. Sumber zat besi
Tubuh
tidak dapat memproduksi besi. Ole karena itu, kebutuhan besi tubuh harus
dipasok dari makanan yang kita makan. Meskipun banyak makanan yang mengandung
zat besi, namun ada beberapa sumber zat besi yang tidak mudah diserap. Sumber
zat besi terbaik adalah makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi dan mudah
diserap oleh tubuh.
Penyerapan
zat besi yang terbaik (15-18%) adalah dari makanan yang mengandung zat besi
heme. Daging merah, makanan laut, dan unggas adalah sumber terbaik zat besi
heme. Zat besi heme lebih mudah diserap di bandingkan zat besi non-heme yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Penyerapan
zat besi dari makanan yang mengandung zat besi non-heme jauh lebih rendah
(<5%). Besi non-heme dapat ditemukan dalam makanan nabati seperti sereal,
sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Penyerapan zat besi non-heme dapat
ditingkatkan dengan besi non-heme. Kombinasi makanan yang kaya akan kedua zat
itu (vitamin C dan besi non-heme) juga meningkatkan penyerapan zat besi
non-heme.
Beberapa
zat dalam makanan dapat menghambat penyerapan zat besi. Konsumsi teh, kopi, dan
serat yang berlebihan memiliki efek penghambatan penyerapan zat besi.
D. Kebutuhan zat besi untuk atlet
Kebutuhan
zat besi untuk atlet berbeda dengan orang yang bukan atlet. Kebutuhan yang
paling tinggi terdapat pada atlet olahraga ketahanan, terutama pelari, karena
diperkirakan mengalami kehilangan besi yang tinggi. Beberapa penelitian
menyarankan asupan besi 17,5 mg/ hari untuk pria dan 23 mg/ hari untuk pelari
perempuan yang rutin mengalami menstruasi.
E. Resiko kekurangan zat besi pada
atlet
Atlet
memiliki resiko tinggi kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan oleh beberapa
hal, yaitu:
1. Tingginya
kebutuhan zat besi
Peningkatan masa sel datah merah berarti
peningkatan kebutuhan zat besi. Kebutuhan akan lebih tinggi lagi pada atlet
remaja yang masih mengalami pertumbuhan.
2. Kehilangan
zat besi yang banyak
Atlet lebih banyak megalami kehilangan
mineral termasuk zat besi dibandingkan orang biasa karena atlet lebih banyak
mengeluarkan keringat. Kehilangan zat besi juga dapat terjadi pada perdarahan
lambung yang bisa terjadi karna melakukan latihan yang berat atau penggunaan
obat anti inflamasi. Atlet juga memiliki kemungkinan lebuh besar mengalami
trauma mekanis atau cedera yang mengakibatkehilangan darah saat bertanding.
3. Masalah
diet
Asupan zat besi dapat mengalami
kekurangan terutama oada atlet yang sedang mengurangi berat badan sehingga
membatasi kalori yang di konsumsi. Hal ini terutama terjadi pada atlet yang
menganut diet vegetarian sehingga menghindari makanan hewani yang padahal
justru merupakan sumber zat besi yang terbaik. Selain itu, resiko kekurangan
zat besi juga dapat terjadi pada atlrt yang menghindari makanan hewani dengan
tujuan meningkatkan masukan karbohidrat.
4. Menstruasi
rutin pada wanita
Keluarnya darah haid dapat mengurangi
zat besi dalam tubuh. Meskipun haid bukanlah penyakit, namun hal itu akan
memperburuk kondisi jika atlet mempunyai aktifitas berat dan mengalami anemia.
5. Konsumsi
makanan yang menghambat penyerapan
Kebiasaan minum kopi atau teh dan makan
makanan yang berserat tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi.
F. Akibat kekurangan zat besi
Defisiensi/
kekurangan zat besi merupakan proses berkesinambungan yang pada akhirnya
menghasilkan anemia difisiensi besi jika tidak diobati. Anemia difisiensi besi
adalah suatu kondisi dimana besi yang digunakan untuk pembentukan hemoglobin
sangat terbatas hal ini terkait, dengan gejala seperti kelelahan, kelemahan,
sesak napas, dan pusing.
Kehilangan
zat besi dapat dengan cepat mengarah ke anemia difisiensi besi jika tidak
terdeteksi dini. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemantauan berkala yang
memungkinkan dokter olahraga untuk melacak perubahan indifidu dan tren
kecenderungannya.
G. Anemia olahraga
Penilaian
status zat besi pada atlet sulit dilakukan dengan menilai satu hasil pengukuran
darah. Hasil latihan yang keras dapat meningkatkan volume plasma dalam darah
yang akhirnya dapat mengencerkan kadar hemoglobin sehingga menjadi salah
persepsi telah terjadi anemia. Kondisi ini di kenal sebagai “anemia olaraga
“hal ini paling mungkin terjadi pada tahap awal dari program pelatihan atau
saat beban latiahan meningkat. Anemia olaraga tidak memerlukan pengobatan
karana biasanya dan tidak akan mrmprngaruhi performa
H. Kapan suplemen zat besi di berikan?
Pemulihan
anemia dengan diet tinggi besi akan lebih sulit di lakukan. Penanganan terbaik
adalah suplementasi tablet besi dengan pengawasan dokter. Kesalahan yang sering
di lakukan adalah mengkonsumsi suplemen besi hanya berdasar pada gejala seperti
kelelahan atau kelesuan. Kini tidak di sarankan karena suplementasi hanya boleh
di berikan pada atlit yang menderita berdasarkan diagnosis dokter. Suplementasi
yang tidak tepat dapat mengurangi penyerapan zing dan tembaga dan memiliki
pengaruh negative pada system kekebalan .
Sebagian
kecil dari populasi memiliki kondisi yang yang disebut hemokromatosis. Dalam kondisi
ini , besi terakumulasi dalam jaringan sehingga menyebabkan kerusakan dan
penyaki. Suplemen zat besi berbahaya bagi atlit yang mengalami hemokromatosis.
I. Pengaturan untuk pemulihan anemia
Suplementasi
zat besi sangat di butukan untuk memulihkan kehilangan zat besih dan diet
tinggi besi di perlukan untuk mempertahankan zat besi yang ada. Biasanya
suplentasi melibatkan 100-300 mg zat besi perhari yang di kombinasiakan dengan
pemberian vitamin c untuk meningkatakan penyerapan.
Pemberian
diet tinggi besi juga di perlukan untuk memepertahankan kondisi normal dan
mencegah kambuhnya anemia. Berikut penagaturan makanan tinggi besi :
1. Mengonsumsi
daging merah lebih sering.
2. Tambahkan
makanan yang kaya vit c ( buah, brokoli, kubis, kembang kol) untuk meningkatakan
penyerapan zat besi.
3. Batasi
asupan inhibitor zat besi seperti serat selama pemulihan.
4. Hindari
teh dan kopi dekat dengan waktun makan. Lebih baik minum di antara waktu
makan,tetepi tidak dengan makanan.
KEBUTUHAN
KALSIUM DALAM OLAHRAGA
A. Peran kalsium
Sebagian
besar kalsium tubuh atau 99% terdapat dalam tulang skeletal. Kalsium dalam
tubuh berperan utama dalam menjaga kepadatan tulan yang menyusun kerangaka
tubuh dan juga gigi dalam bentuk hidroksiapatit.
Selain
terdapat dalam tulang da gigi, kalsium juga tersebar luas di tubuh seperti di
dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler. Di sini kalsium bertugas dalam
proses pembekuan darah, kontraksi otot, mrngontrol kadar kolestrol darah,
menjaga permeabilitas membran, transmisi sinyal pada sel saraf, penyerapan
vitamin B12, dan mengatur pekerjaan hormon dan faktor pertumbuhan.
B. Penyerapan kalsium
Sebanyak
30-50% kalsium dalam makanan di serap oleh tubuh pada kondisi normal. Kemampuan
penyerapan kalsium pada pria dan usia mudah lebih besar dari pada wanita dan
usia tua.
Penyerapan
kalsium terjadi di dalam duodenum. Kalsium dapat di serap dalam bentuk terlarut
air, sedangkan jika dalam bentuk endapan karna berikatan dengan unsur lain
seperti oksalat maka kalsium menjadi sulit di serap. Asam vitat juga dapat
memgikat kalsium menjadi kalsium fosfat yang tidak larut sehingga dapat
mengahmbat penyerapan. Serat dan obat obatan tertentu juga dapat mengurangi
penyerapan kalsium.
Factor
factor lain yang membantu penyerapan kalsium antara lain adalah suasana asam di
lambung, laktosa (jika tersedia cukup enzim laktase), dan vitamin D.
C. Sumber kalsium
Sumber
kalsium banyak terkandung dalam makanan hewan seperti susu, keju, udang, dan
ikan ( terutama ikan teri yang di makan sekaligus dengan tulanya ). Sumber
nabati seperti kacang-kacangan , tahu, tempe, sayuran hijau juga mengandung
kalsium, namundi dalanya juga terdapat factor penghambat penyerapan seperti
oksalat, serat, dan vitat.
D. Kekurangan dan kelebihan kalsium
Kehilangan
kalsium yang meningkat melalui urinr terjadi pada saat terjadi asidosis dan
konsumsi fosfor yang tinggi selain itu kalsium keluar melaluai saluran cerna
dan keringat. Kekurangan kasium dapat menyebabkan kejang dan kaku karna otot
tidak bisa mengendur setelah berkontraksi (ingat : salah satu fungsi kalsium
adalah pengatur kontraksi otot). Osteoporosis atau pengeroposan tulang juga
dapat terjadi karena kekurangan kalsium. Ini lebih sering terjadi pada wanita
dari pada pria.
Resiko
kelebihan kalsium terjadi ketika konsumsi kalsium melebihi 2500 mg sehari. Hal
ini bisa terjadi karena kelebihan suplemen kalsium. Kelebihan kalsium dapat
menyebabkan batu ginjal dan susah buang air besar/konstipasi.
E. Kalsium dalam olaraga
Kalsium
sangat penting bagi para atlet karana mereka lebih mungkin untuk kehilangan
kalsium serta mineral lainya melaluai keringan. Selain penting untuk tulang
yang kuat, kalsium juga di perlukan untuk tulang yang kuat, kalsium juga di
perlukan untuk kontraksi otot. Tanpa cukup kalsium atlit mungkin mengalami
keram otot.
F. Kalsium untuk atlet amenorea
Amenorea
adalah istilah yang di gunanakan untuk mengambarkan kurangnya perode
menstruasi. Ada 2 jenis amenore , yaitu primer dan sekunder. Amenorea primer
adalah keadaan seorang wanita yang tidak mengalami menstruasi teratur. Amenorea
sekunder adalah keadaan seorang wanita yang telah mulai menstruasi tertur namun
tiba-tiba berhenti.
Amenorea
pada atlet kadang-kadang disebut “amenorea olahraga”. Amenorea olahraga terjadi
ketika seorang wanita tidak memiliki periode baik karena dia berolahraga
terlalu banyak, makan terlalu banyak, atau keduanya.
Berhentinya
haid adalah peringatan bahwa tubuh sedang stress dan hanya menyimpan energi
terlalu sedikit untuk mendukung fungsi sehat.
Salah
satu masalah terbesar amenorea olahraga adalah efeknya terhadap tulang wanita,
yaitu turunnya kepadatan tulang. Hal ini disebabkan oleh turunnya tingkat
esterogen yang seharusnya melindungi tulang dari kehilangan kalsium.
Oleh
karena itu, janganlah berpikir bahwa olahraga yang giat pada atlet wanita dapat
meningkatkan kepadatan tulang. Hal ini dikarenakan olahraga yang giat tanpa
diimbangi dengan peningkatan asupan kalori dan kalsium yang cukup justru akan
meningkatkan osteoporosis.
G. Diagnosis
Penegakan
diagnosis amenorea dilakukan dengan pemeriksaan fisik, darah, dan tes kepadatan
tulang. Ajukan juga pertanyaan pada atlet apakah menstruasi berhenti atau tidak
teratur, jadwal latihan, asupan makan, dan riwayat gangguan makan seperti makan
seperti bulimia, anoreksia, atau kecanduan olahraga untuk memperkuat diagnosis.
H. Mengobati atlet amenorea
Setiap
atlet wanita yang berhenti menstruasinya harus sangat khawatir tentang
kesehatannya. Amenorea bukan merupakan bagian normal dari pelatihan. Hal ini
berbahaya dan tidak sehat. Prioritas pertama adalah untuk mendapatkan lagi menstruasi
tersebut, sedangkan untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis,
maka pengobatan harus dimulai dalam waktu 3 bulan setelah periode berhenti.
Pengobatan
yang dilakukan adalah dengan meningkatkan asupan kalori sebesar 10 sampai 15
persen. Asupan kalsium dan berat badan atlet juga perlu ditingkatkan yaitu
disarankan pada wanita dengan amenorea mendapatkan setidaknya 1.500 miligram
kalsium setiap hari, sementara berat badan ditingkatkan 2-5 kg. karena bahasa
tubuh dan isu-isu berkaitan dengan berat badan sering merupakan bagian dari
kondisi ini, mungkin akan membantu bagi para atlet ini untuk bekerja dengan
seorang psikolog dalam mengatasi gangguan makan.
Mulailah
mngonsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, ikan laut, ikan teri, kacang-kacangan
dan lainnya. Selain itu batasi factor-faktor yang menyebabkan keseimbangan
negative dari kalsium yaitu protein berlebihan, kafein, serat, garam, alkohol,
dan rokok.
I. Suplemen kalsium
Semua
atlet harus mencoba untuk mencapai asupan kalsium yang disarankan, yaitu 1.300
mg/ hari untuk remaja dan 1.000 mg/ hari untuk orang dewasa. Sumber kalsium
terbaik adalah makanan, namun dalam kondisi kekurangan yang berat maka perlu
diberikan suplemen.
Konsumsi
suplemen kalsium berlebihan menyebabkan sembelit atau kembung. Asupan kalsium
yang sangat tinggi dari produk susu ditambah suplemen kalsium karbonat
dilaporkan pernah menyebabkan kondisi yang disebut “sindrom susu alkali”.
Peran
vitamin D yang paling penting adalah menjaga kadar kalsium. Oleh karena itu,
banyak dokter menyarankan bahwa mereka melengkapi dengan kalsium juga
melengkapi dengan 400 IU vitamin D per hari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gizi pada atlet atau mereka yang aktif, harus tetap mengikuti anjuran yang baku
sesuai umur, jenis kelamin, berat dan lamanya aktivitas fisik yang dilakukan.
Namun pada pemberian makanan, tetap perlu
diperhatikan fungsi masing-masing bahan makanan
bagi jenis olahraga atlet, apakah jenis olahraganya endurans atau latihan beban
dan apakah untuk aktivitas fisik yang berat atau lama dan berkepanjangan. Pemberian
suplemen tidak perlu dilakukan pada atlet yang dapat mengkonsumsi makanan
seimbang. Kondisi hidrasi atlet merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, sebab
bila terjadi kekurangan cairan tubuh maka akan sangat mengganggu kinerja atlet.
Ahli gizi dan pelatih perlu menitikberatkan perhatian pada pemberian nutrisi
yang tepat selama masalatihan, saat kompetisi dan pada waktu pemulihan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, N. 2015. Buku Ajar
Asuhan Gizi Olahraga.Yogyarkarta: Rapha Publishing
Supriyono. 2012. Mempersiapkan Makanan Bagi Atlet Sepak
Bola diaskes pada 23
Aprill 2016 Pukul 17.30 (http://gizi.depkes.go.id/mempersiapkan-makanan-bagi-atlet-sepak-bola)
Artikel yang cukup bagus dan sangat mengedukasi..
BalasHapusTerima kasih..
Salam sukses selalu dari komunitas kami pemainayam.org